Pages

Senin, 17 Januari 2011

kau ku...

aku disini. duduk pada ranjang kita. menulis cerita indah kita.
kau pun disini. tidur pada ranjang kita. mungkin saja kau sedang memimpikan cerita kita.
mungkin saja...cerita yang kutulis dan yang kau impi adalah sama. atau mungkin juga berbeda.

di sampingku...kau tertidur manja. sesekali kau raih kaki telanjangku, meminta perhatianku, cemburu dengan layar berwarna ini. kau juga ingin kulihat, ya??
di sampingmu...aku terduduk menatap layar kecil terang berwarna. entah mengetikkan apa. kau cemburu. lalu menyentuk ibu jari kakiku. kau juga ingin dimanja, dipandang, dan diketuk seperti layar berpijar itu.

aku kau kita. dalam ranjang yang sama. ranjang kita. saling memanjakan dalam alam masing masing. saling memikirkan cerita kita masing masing. saling menorehkan kisah cinta indah kita. kau memiliki caramu. dan aku memiliki caraku. kita, memiliki cara kita. inilah cara kita untuk memiliki. inilah cara kita untuk mencintai dan dicintai.
aku mu. kau ku. kita.

dialog dengan pagi


selamat pagi, pagi...
ah...maafkan. aku terlalu canggung menyapamu. kau yang selalu menjadi sapaanku padanya pada setiap hari berganti. kau yang memberi cerah senyum pada bibir ini melalui renyah sapaan dari ujung dunia sebelah sana.
ya. kaulah segalanya. selamat, pagi. :)

pagi ini berbeda..
pagi memberiku pemandangan terindah dalam pelupuk.
saat kusadari hari berganti, pagi menyapa dan aku terkesima.
sesosok dia, dengan telanjang dada, dia yang kupuja, membawa senampan penuh tawa. disajikan dalam piring saji mungil berwarna nan sempurna.

sarapanku pagi ini.
nikmat sekali. walau hanya terasa sebagai sekotak susu rasa stroberi.
terimakasih, pagi...

telah lama nafas itu kurindu...
telah lama aroma itu kuharap...
telah lama rasa seperti ini kuingin...
telah lama tubuh itu kudamba...
pagi ini...
semua membaur, meluber, meleleh jadi satu, masuk meresap ke dalam seluruh nafas dan poriku.
pagi memberiku keindahan ini.
pagi memberiku kenikmatan ini.
pagi memberiku kepuasan ini.
pagi memberiku kenangan indah ini.
dan pagi jugalah yang mengakhiri semua ini.

ya...
kami...dua tubuh yang saling mendamba...
saling mencinta...
saling merasa...
saling meraba...
harus terpisahkan oleh pagi.
ah...pagi, katakan ini hanya mimpi.
imaji indah dalam memori.

tetapi tidak.
ini adalah rasa nyata.
sayangnya....
dan pagi memisahkan kita...

sabarlah, sayang.
tunggu saat kita menjadi sepasang.
dan dunia akan kita buat melayang.
pagi pun takkan jedi penghalang.
tunggulah, sayang.
saat itu akan cepat datang.

Minggu, 16 Januari 2011

gelas kaca bergambar kupukupu



Tuhan,
ini rinduku...
kutuang dalam gelas kaca bergambar kupukupu.

kuminum seteguk..
hanya agar aku tau bagimana rasa rindu itu
hingga suatu saat nanti aku bisa merasainya lagi.
rindu yang indah.
pekat
lezat hingga tertambat di kerongkongan.

kubiarkan hingga ku kehabisan napas.
sedikit saja.
memang benar, rindu adalah candu.
mengingatkanku pada bola matamu.

memangdangku dari jarak sejauh itu.
ah..hanya kau yang mampu begitu.

Tuhan...
ini rinduku...
dalam gelas kaca bergambar kupukupu
maukah kau menyimpannya untukku.
hingga nanti aku datang dan memohon padaMu.
kembalikan rinduku...

ah...mungkin saja tidak.
Tuhan...
jika dia datang dan meminta
rinduku...
dalam gelas kaca bergambar kupukupu...
berikanlah, semuanya.
hingga ia dapat merasa.
bagaimana kerongkongan ini tersiksa.
menelan rindu yang membara.
untuknya.

kenangan hujan




aku ingin menikah saat hujan.
biar kaki kaki panjangnya meluruhkan enggan.
aku ingin menikah di bulan.
persetanlah biar tiada kawan atau penghulu yang menyaksikan.
biar aku sesak dan hidup dengan napas buatan.
napas dari mulutmu yang beraroma hutan.

aku ingin dicintai oleh hujan.
biar segar kurasai di seluruh badan.
aku ingin mencintaimu seluas hutan.
yang selalu ketakutan.
dan berlari saat bertemu dengan raungan.

aku ingin bercengkerama dengan hujan.
biar ia sampaikan sejuta rinduku padamu dalam sebulir pesan.
bukankah hujan tak pernah tersasar, atau hilang dalam angan?

aku ingin hilang di dalam hutan.
berlari telanjang semakin dalam dan berbaur dengan kuman.
hingga habis tenaga ini kekurangan pangan.

aku ingin dimanja olehmu, kekasih awan.
kau yang selalu hadir setiap kali aku memandang hujan.
aku berharap hujan membawakanku pesan.

gerimis meluruh sore ini bersama angan.
tanpa ia tahu aku tertelungkup dalam selimut kelam penuh kenangan.
ia tak tahu betapa aku merindukan.
pelukan, ciuman...

ah...sadarlah. itu semua hanya kenangan.
nanti ia akan hilang bersama hujan.
masuk ke dalam awan.

Sabtu, 15 Januari 2011

personifikasi

aku adalah penggemar majas, personifikasi.
lebih dari itu, aku pemujanya...
terimakasih ku haturkan kepadamu, hai sang pembuat majas.
kau sungguh berotak emas.

personifikasi...
aku tergila gila dengan yang satu ini.
dengannya, aku bisa bercengkerama dengan semua ciptaan Ilahi.
semua dapat bercerita, berbisik, bernyayi...

aku berteman baik dengan personifikasi.
bahkan sebelum aku dapat memaknai sang kata.
dengan personifikasi, aku merajut dan melukis kata menjadi harmoni lembayung indah.

aku dapat bercengkerama dengan mentari...
bulan pun dapat bersenandung lirih bersamaku.
bahkan angin dan daun juga dapat berbisik manja meminta perhatianku.

aku mencintai alamku...
aku bercengkerama dengan mereka.
katakan aku gila. katakan aku bermimpi.
terserah. apapunlah.
aku senang bersama mereka.
mereka yang selalu ada. bermain riang manja dalam imajinasiku.
ah...aku cinta alamku.

pun sejak dulu...
aku telah mengandaikan diriku sebagai seorang ratu alam.
semua adalah kerajaanku. dan semua adalah kawanku yang riang.
aku bercengkerama dengan burung merpati ayah di halaman rumah.
aku mengajak pohon beringin bernyanyi beriramakan angin.
aku berjalan dan mendongak mengharapkan senyuman simpul dari sang mentari siang.
aku menari besama air mandi.
aku pun meminta kecoa dan cicak untuk tak memperhatikanku di kamar mandi.
aku menangis kala bunga melati kesayanganku jatuh ke tanah dan mengering.
aku berduka ketika ikan cupang peliharaanku melemas lalu mati.

katakan aku konyol.
katakan aku kekanakan.
memang.
aku menyayangi mereka.
semua baik.

dan kini...
meskipun aku tak dapat bercengkerama dengan sahabat lamaku, karena mereka sudah malu mungkin.
aku tetap dapat merasakan kehadiran dan kehidupan mereka.
melalui kata.
berbumbu personifikasi.

kini...
saat aku telah dapat memaknai kata dengan imaji ku yang meliar...
aku meberikan kehormatan setinggi bukit himalaya untukmu semua, alamku.
pagi yang membangunkanku, angin yang mengajarkanku menari, hujan yang menghapus gelisahku, dan dedaunan yang senang bernyanyi bersamaku.
juga semua yang selalu kusebut dalam cengkerama ku bersama sang malam.

aku cinta alamku...
terimakasih, personifikasi...
kau memberiku teman terbaik abadi sepanjang dunia.

OBAT

obat ini...
kira-kira...apa ya yang dirasakan oleh sebuah, atau sebutir obat??
ia sangat berjasa...
namun jarang ada yang suka.
bahkan terkadang memalingkan muka darinya.

maafkan, obat...
aku benar-benar tak sukai kamu.
hanya melihat manis wajahnya lah yang membuat pahit tak lagi kurasai.
dia. yang memberikan kau padaku.
sekian banyak.
berharga sekian ratus ribu rupiah.
hanya demi pahit di lidah ini.

aku tidak suka!!
tapi kau harus, katanya.
jika aku tak mau berkawan denganmu, obat...
aku diancam olehnya.
dia bilang, aku tak boleh mengeluh lagi padanya, tentang sakitku.
aku sakit, aku mau dimanja olehnya.
aku mau terus bersamanya, mengeluh, dipeluk, bermanja.
ah...kenapa harus ada kamu??

hanya karena dia, kau menjadi temanku.
kubawa kau kemana-mana.
kurasai kau manis, padahal pahit menggigit lidahku.

demi dia, kau berharga...

tolong aku, obat. bekerja samalah.

kata dan nya

aku suka sekali kata.
selalu menjadi temanku yang setia.
saat aku sendiri, merana, atau bahkan tertawa, hanya kata yang ada. saling rangkai merangkai hingga terbentuk makna.
saat aku terjaga kala malam menyapa, saat aku menuntaskan hasrat alam nyata, maupun saat kapanpun otakku bekerja.
lebih dari semua, aku cinta kata.
kata mengajarkanku tentang nyata. katanya, semua punya makna.
kata membuat aku menjadi sesosok utuh manusia.
kata memperkenalkanku pada sosoknya.
berawal dari sebuah kata, percakapan tercipta.
walau hanya dalam alam maya, itupun sudah memiliki makna.
lewat kata kau menyapa...
lewat kata semua ini bermula.

hei kau, janganlah kau menyimpan cemburu pada kata.
ia tak berdosa.
hanya sebaris huruf membentuk makna.
beda dengan kau, kau manusia nyata.
kau pun pemilik kata.
kau penyimpan sejuta kata cinta, yang tertuju untukku semata.

kini, aku merindukannya.
kata-kata dari mulut manis yang berbuah merah muka.
hai pujangga, sesungguhnya kaulah pemintal kata paling sempurna.
saesempurna kau memintal hatiku menjadi rasa.
rasa cinta.

Jumat, 14 Januari 2011

tentang mentari

selamat pagi, mentari...
ya. aku terlampau terlambat menemuimu pagi ini.
tanpa senyum tanpa semangat menjalani hari.

mentari...
kau selalu menjadi penanda hari.
pertanda bahwa aku memiliki kehidupan, 24 jam lagi.
atau bahkan kurang dari ini?
ah...aku tak peduli.
semua kuasa Sang Illahi Rabbi.
aku, manusia, hanya menjalani.

pagi ini...
bersama mentari...
tak kudapati kau di samping kiri.
hingga aku sadar, sementara kau masih di dalam mimpi.

semacam surat cinta...

to :
my sexy hero...
inside my heart. :")


hai sexy...
ahaha...ya. aku tau reaksimu. kau selalu tersenyum kecil setiap kali aku memanggilmu begitu. apa kau tidak suka?? ah...biarlah. aku suka. kau memang seksi. setidaknya untukku. dan memang hanya untukku.
sudah...jangan malu. aku suka kau begitu.

aku menulis surat, sayang...
ya. ini surat pertamaku. kutulis untukmu.
lihat. kau spesial, sayang. untukku. kau spesial. sangat. tidakkah kau sadar??
sadarlah. kau selalu muncul dalam doa malamku, kau selalu kusebut saat malam merayuku. aku titipkan salam untukmu, pada malam, pada angin, pada hujan.
entah kau mendengarnya atau tidak. mungkin mereka menyasarkan pesan dan salamku entah kemana.
mungkin sekali kau pernah mendapatkannya. atau dua kali?? entah. kau tak pernah mengatakannya padaku.

kali ini...
akan kusampaikan padamu, langsung olehku. aku sudah berani, sayang. aku belajar menulis surat.
kau suka??
ah...pasti kau menjawab "aku suka sekali, sayang"
ya ya ya.
kau selalu memanjakanku.
aku suka. selalu merasa disayang olehmu. ah...sayang sayang sayang.

kau pasti bertanya, mengapa aku menulis untukmu? tidakkah kita bisa saling berbicara?
iya. tapi kita sudah terlalu sering berbicara. aku tidak mau berbicara. karena kau selalu lebih tahu dari aku. dan aku bagai anak curut yang baru tahu tentang dunia. hahaha.
karena itu juga aku memujamu, sayang. kau pintar. aku suka suka sukaa.

aku menulis, sayang.
karena hanya ada aku disini. kau disana. dan aku dapat berkata sesukaku. aku bisa menganggap diriku lebih pintar darimu. hanya menganggap, sayang. kau tetap dalam kenyataan.

sayang, setiap hurufku mengandung sejuta rindu untukmu.
hitung saja sendiri berapa banyak rinduku untukmu. kau suka angka kan?? nanti, katakan padaku, berapa banyak rindu yang kau dapat dari surat ini, sayang. katakan ya? aku akan menunggu.

aku membayangkan kau membaca suratku, sayang.
mungkin akan biasa saja. karena tidak ada yang spesial untukmu, bukan begitu sayang?? tapi aku tau. kau pasti menyukainya. sangat. aku hanya mau menyampaikan betapa spesialnya dirimu. aku suka.

ah...mengapa banyak sekali aku meracau.
suratku bukan ingin menyampaikan racauanku.
tapi ia pastilah tau, aku ingin kau menyadari seberapa banyak rinduku untukmu, melalui huruf ini.
hihihi.

benar, sayang. aku merindukanmu.
aku rindu merasakan rasa tergelitik setiap kali nama dan gambarmu muncul dalam layar ponselku.
aku rindu aroma mu saat pagi menyapa.
aku rindu manismu.
aku rindu rindu rindu.
aku tidak peduli kemarin kita bersama. menyapa senja. aku tidak peduli semalam kita bersama menyambut dini hari. aku juga tak peduli pagi tadi kau mengajakku bertemu mentari fajar.
aku rindu kamuuu.

sayang...
aku sudah berubah.
aku tak lagi menangis saat menantimu datang. aku pun tak lagi gelisah menanti bunyi pesanmu. namun aku tetap khawatir jika tak ada kabar darimu. selalu. dan tidak pernah bisa berubah.
sadarkah kau, sayang?? lihat. kau begitu spesial. untukku. sangat.
pernahkan kau merasakan begitu, sayang??
ah...mungkin tidak. kau terlampau sabar. dan aku suka.

sayang, tahukah kau?? terkadang aku menangis.
bukan...aku tau kau tak mungkin dengan sengaja membuatku menangis. ini semua aku yang buat, sayang. menangis karena pikiranku sendiri.
ajari aku, sayang...
ajari aku sepertimu. kau yang selalu bisa menjawab segala tanyaku.
kau yang selalu sabar dan tenang. aku suka.

ah...mungkin memang seharusnya kita begini adanya.
kau selalu berkata, kita ada untuk saling melengkapi. ya. kau yang malas, aku yang tidak tahan dengan waktu dan menunggu.
aku selalu benci.tapi aku sudah berkompromi, sayang. karena aku ingin mengertimu. aku ingin memahamimu. aku ingin menerimamu.
beginilah kamu. tidak dapat ditebak. dan hanya kau yang akan kau turuti, dirimu. aku paham.

sayang..kau selalu mendengarku. selalu menurutiku. selalu memenuhi mauku. semua itu karena kau sayang aku, begitu kan?? pasti.
aku selalu berterimakasih pada Tuhan karena aku memilikimu. karena aku memilihmu. karena aku benar. karena kau begitu...membuat aku sayang. membuat aku kagum.
karena nya, aku menyebutmu sexy hero. kau pahlawanku. kau sexy. ah...aku suka.

kau. jarang sekali memberi inginku. namun kau selalu memberi apa butuhku,
dan aku sudah mendapatkan segalamu.
aku suka.

aku wanitamu, sayang..
yang juga ingin menjadi spesial untukmu. ingin mendapatkan rayuanmu, manismu, dan segalanya tentangmu.
perlakukan aku begitu, sayang...
aku suka.

mengapa segalanya tentangku??
ya. karena ini surat cintaku. untukmu. aku yang tahu semua disini. sekali ini saja.
aku egois ya, sayang?? aku tahu. dan kau paham.
kau selalu mengataiku ceriwis.
terlalu banyakkah tanyaku, sayang?? tapi aku yakin, kau pasti dapat menjawab semuanya dan membuatku puas. seperti biasanya. aku suka.

jawablah, sayang...
jangan kau titipkan pada bulan atau malam. nanti dia menyasarkannya pada laut.
ah sudahlah. nanti kau bosan membacaku.
sudah banyak pula rindu kusampaikan untukmu, sayang. terimalah.

cium penuh rindu.

dengan segala kasih dan penantian,doa dan sabarku hanya untukmu, sayang.
terima kasih, sayang. aku menyayangimu. selalu.

P.S : berkacalah. hapus malu itu dari mukamu. kau lucu. aku suka.
P.S : maafkan ceriwisku, sayang.
P.S : sayang sayang sayang sayang untukmu.